Membuat Saus Cabai Cap Stan Man – Makan bakso, mie ayam, gorengan kurang lengkap rasanya tanpa saus. Masakan apapun terasa lebih nikmat dengan menambahkan saus. Bagi pecinta pedas, perlu mengetahui produksi saus cabai cap Stan Man, supaya bisa menyetok saus sendiri dan pastinya menjadi peluang bisnis.
Pada dasarnya saus terbagi menjadi beberapa jenis. Ada saus yang khusus untuk cocolan sehingga siapapun bisa langsung menyantapnya. Tetapi beberapa jenis saus hanya cocok untuk campuran masakan, jadi kurang nikmat jika disantap langsung. Saus yang paling populer untuk cocolan adalah saus cabai.
Bahan untuk Produksi Saus Stan Man
Membuat saus Stan Man, khususnya rasa cabai harus memperhatikan bahan dan takaran yang tepat, supaya hasilnya memuaskan. Pemilihan bahan juga sangat berkaitan dengan kualitas saus. Umumnya, ada dua jenis bahan yaitu bahan utama dan pendukung seperti yang tertera di bawah ini.
* Bahan Utama
Bahan utama merupakan bahan yang wajib ada ketika akan memproduksi saus, dalam hal ini saus cabai. Apabila terdapat salah satu bahan utama yang hilang, maka produksi saus akan gagal.
1. Cabai Segar
Cabai yang masih segar memiliki kualitas lebih bagus daripada cabai kering. Normalnya, produsen saus cabai sudah menentukan kriteria cabai yang bagus seperti apa, supaya produk tidak mengecewakan konsumen, baik dari segi warna, aroma maupun rasa.
Secara umum, cabai yang paling tepat untuk membuat saus ialah yang sudah benar-benar matang, tidak busuk, masih segar, tidak cacat, berwarna merah merata, higienis dan bebas hama. Cabai yang sudah matang penuh cenderung mempunyai tekstur bagus dan aroma kuat.
2. Air
Peranan air sangat penting dalam proses produksi saus. Yang pertama yaitu untuk mencuci cabai hingga bersih. Fungsi lainnya yakni sebagai bahan tambahan apabila saus terlalu kering. Tapi jika tekstur saus cabai sudah bagus, maka tidak perlu menambahkan air.
3. Maizena
Tepung maizena berfungsi sebagai bahan pengikat dan membuat saus cabai terlihat mengkilap. Tekstur saus menjadi lebih kental dengan adanya tepung maizena. Takaran tepung maizena harus sesuai agar tingkat kekentalan saus pas.
* Bahan Pendukung
Untuk produksi rumah tangga, menggunakan 3 bahan di atas sudah cukup. Lain halnya dengan produksi saus besar-besaran yang memerlukan bahan tambahan agar produk lebih tahan lama.
1. Penguat Rasa
Sudah bukan rahasia lagi, jika mayoritas produsen saus kerap menggunakan penguat rasa supaya lidah pelanggan tetap setia. Jenis penguat rasa untuk saus cabai antara lain garam, gula, merica, bawang merah, bawang putih, asam cuka dan tomat.
2. Pengawet
Apabila perlu, produsen bisa menambahkan bahan pengawet khusus makanan ke dalam komposisi saus. Namun penggunaan bahan ini harus sesuai dengan takaran dan peraturan yang berlaku. Bahan pengawet sangat efektif memperpanjang daya tahan saus.
3. Zat Pengatur Keasaman
Selain rasa pedas, gurih, asin, saus cabe kemasan cenderung lebih asam. Bisa jadi rasa asam ini berasal dari campuran tomat.. Tak jarang, produsen menambahkan sedikit cuka agar rasa saus lebih kompleks.
Langkah-Langkah Pengolahan
Proses produksi saus cabai sebenarnya tidak terlalu sulit. Durasi pembuatan pun tergantung dengan banyaknya bahan-bahan. Produksi skala besar di sebuah pabrik bisa berlangsung lebih cepat karena menggunakan mesin. Sedangkan untuk cara manual lebih lama. Berikut langkah-langkah pembuatan saus.
1. Pemilihan
Semua bahan harus melalui proses pemilahan terlebih dahulu supaya kualitas produk tetap terjaga. Memilih bahan utama , contohnya cabai yang menunjukkan kriteria sempurna membutuhkan ketelitian yang tinggi.
2. Cuci
Kebersihan semua bahan termasuk faktor yang sangat penting dalam mengedepankan kualitas saus. Cabai yang segar harus menjalani proses pencucian untuk menghilangkan bakteri atau ssa pestisida. Bahan baku yang terkontaminasi tidak layak konsumsi, sehingga langkah ini sangat krusial.
Setelah semua cabai selesai melewati proses pencucian, maka petugas yang menangani pekerjaan ini juga harus meniriskan cabai. Tujuan dari meniriskan cabai yaitu menghilangkan sisa-sisa air dari proses pencucian sebelumnya.
3. Kukus
Kulit luar cabai agak sedikit alot. Supaya lebih mudah dalam melumatkan cabai merah, perlu adanya proses pengukusan. Sebelum mengukus cabai, tangkai-tangkai yang terdapat pada cabai tidak boleh ikut masuk.
Dengan kata lain, selama proses pemilahan bisa sekaligus membuang tangkai cabai agar proses produksi dapat berjalan secara efisien. Lama pengukusan sekitar 3 hingga 5 menit dalam suhu 70 atau 80℃.
4. Mempersiapkan Bumbu
Kunci dari rasa saus yang enak terdapat pada rahasia bumbunya. Bumbu umum yang bertugas memperkaya rasa saus cabai antara lain garam, merica, bawang putih dan gula. Komposisi dan takaran bumbu pun harus seimbang. Pastikan semua bumbu sudah halus sebelum masuk ke tahap selanjutnya.
5. Giling
Yang perlu memasuki proses penggilingan yakni cabai kukus. Menggiling cabai kukus jauh lebih cepat dan mudah daripada menggiling cabai yang masih mentah. Proses ini memerlukan blender dengan kapasitas yang memadai.
6. Tambahkan Bahan Pengikat
Larutkan tepung maizena ke dalam air karena bahan ini berfungsi sebagai pengikat. Perbandingan ideal maizena dan air adalah 1 : 3. Campurkan larutan dengan cabai giling sampai teksturnya terlihat mirip bubur.
7. Masak
Panaskan bubur cabai sambil menambahkan bumbu halus dalam api sedang. Setelah adonan tersebut mendidih dan mencapai tingkat kekentalan yang pas, masukkan zat pendukung seperti bahan pengawet, pengatur keasaman dan sebagainya. Akhiri proses memasak apabila sudah tercampur sempurna.
8. Pengemasan
Langkah terakhir setelah memasak saus ialah pengemasan. Pengemasan bisa dalam bentuk sachet, plastik ukuran sedang, atau botol. Tentunya proses pengemasan harus steril.
Bagaimana, mudah bukan cara membuat saus cabai? Asalkan kualitas bahan baku bagus dan langkah mengelola saus sudah tepat, hasil akhirnya akan memuaskan. Produksi untuk tujuan komersial harus sesuai dengan aturan yang berlaku..